Alasanku Memilih Antropologi dan Cara Memilih dan Menentukan Jurusan Kuliah

, , No Comments
Holla, teman-teman!
Akhirnya setelah setahun aku tidak menulis di blog dan sekarang adalah waktu yang pas karena aku dalam masa libur semester genap. Iya, benar. Aku sudah menjadi mahasiswi sekarang tepatnya mahasiswi Antropologi Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas. Nah, ditulisan kali ini aku akan cerita kenapa bisa masuk jurusan ini.
Ayo, siap-siap karena ini bisa jadi tulisan yang cukup panjang.


Awalnya, aku nggak tau apa itu antropologi, tapi setidaknya pernah dengar beberapa kali. Saat masih SMA, aku memilih jurusan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) jadi belum terpikirkan rencana untuk kuliah di jurusan antropologi. Semuanya bermula saat aku ingin mengikuti ujian SBMPTN pertama kali setelah menganggur selama 2 tahun setelah tamat sekolah. Memang selama gap year (pertengahan 2015 sampai pertengahan 2017) aku tidak benar-benar nganggur, masih ada beberapa kegiatan yang aku lakukan. Selama masa itu aku masih berpikir untuk melanjutkan pendidikan. Kemudian aku sadar bahwa ilmuku selama sekolah tidak terlalu cukup dan masih punya keinginan untuk belajar hal yang benar-benar aku senangi. Karena masih memiliki kesempatan untuk kuliah dengan jalur SBMPTN dan aku berniat akan menggunakan kesempatan itu sebaik-baiknya.
Aku yang waktu SMA sangat ingin kuliah di jurusan ilmu komunikasi melanjutkan keinginan itu. Beberapa minggu sebelum pendaftaran SBMPTN, aku mencari dua jurusan lain yang akan jadi pilihan. Baiklah, supaya tulisan ini bermanfaat, aku akan bagi pengalaman dalam memilih jurusan dan cara menghadapi ujian SBMPTN.

Memilih Jurusan Untuk Kuliah 

Mungkin memilih jurusan untuk berkuliah bagi sebagian orang adalah salah satu hal yang sedikit membingungkan, ada banyak alasan dan masalah yang ditemui. Sebab kuliah tak sekedar datang dan pergi, ada hal-hal baru yang akan ditemukan dengan tanggungjawab yang besar. Beberapa hari lalu, teman twitterku yang merupakan siswi tahun akhir bertanya tentang kuliah dan akhirnya sampai ke pertanyaan memilih jurusan. Aku sarankan sejak awal memasuki kelas 3 SMA sudah mulai memikirkan jurusan. Oleh karena itu aku ingin sedikit membantu teman-teman dalam memilih dan menentukan jurusan saat kuliah nanti menurut pengalamanku supaya tidak salah pilih.

Yang pertama, kenali dan pahami minat dan potensi diri.

Mengapa aku menjadikan ini langkah awal? Karena aku sangat menekankan hal ini agar tidak sekedar pilih dan tidak ikut-ikutan teman yang lain. Kita nggak mau kan salah jurusan? Nah teman-teman, dalam mengenali minat atau ketertarikan, bisa kita lihat dalam keseharian apa hal yang disukai. Misalnya, kalau aku suka banget dengan fotografi dan membaca serta menulis apapun. Dan aku menyukai sastra. Disamping itu, isu-isu berbau lingkungan dan budaya juga menarik perhatianku. Aku juga senang berinteraksi dengan orang-orang. Di sisi lain, dalam pelajaran pun aku sadar dengan kelamahan dalam berhitung (walaupun jurusan waktu SMA sangat menuntut hal itu). Dari sini sudah bisa ditentukan, aku mengeliminasi jurusan yang akan lebih banyak pelajaran hitung-hitungan dengan rumus yang sangat banyak pula. 
Kemudian mengenai potensi, disini kita harus mengenali kemampuan diri. Misalnya aku lemah hitung-hitungan akan kesusahan jika masuk jurusan yang mengharuskan kemampuan itu seperti jurusan akuntansi di bidang ekonomi atau jurusan fisika di bidang pengetahuan alam. Nah, dari sini bisa dilihat kenapa aku ingin mengambil ilmu komunikasi. Karena dalam SBMPTN kita bisa mengisi tiga pilihan dan pilihan pertamaku sudah sangat jelas, maka pilihan selanjutnya aku memilih sastra Indonesia namun aku akan menjadikan ini sebagai pilihan terakhir. Dan tinggal pilihan kedua yang belum dapat.

Yang kedua, cari informasi sebanyak-banyaknya.

Jika masih belum cukup yakin dengan apa yang akan dipilih, langkah yang bisa dilakukan adalah dengan mencari info mengenai jurusan tersebut sebanyak-banyaknya. Mulai dari apa yang akan kita pelajari secara keseluruhan, cara belajarnya, dan semua hal yang harus kita ketahui dari awal. Banyak cara yang bisa dilakukan seperti mencari info di google dengan kata kunci jurusan yang akan kamu cari tau, pasti banyak hasil pencarian yang bisa membantu kamu. Jika sudah memiliki kampus yang kamu idamkan, bisa langsung mengunjungi websitenya. Bisa juga dengan cari di media sosial seperti instagram karena biasanya jurusan-jurusan di kampus tertentu memiliki akun yang berisi kegiatan-kegiatan seputar jurusan tersebut dan. Atau jika memiliki kakak kelas di jurusan tersebut bisa langsung bertanya kepadanya, mereka akan senang hati menjawab rasa penasaranmu.
Aku sendiri menemukan jurusan antropologi ini dari buku passing grade bimbel yang aku ikuti sewaktu kelas tiga SMA (aku ikut intensif SBM waktu kelas 3 SMA). Dari jurusan-jurusan yang ada dideretan SOSHUM, aku penasaran dengan antropologi karena aku belum tau sama sekali. Maka, aku mulai dengan mencari tau apa itu antropologi dan apa saja yang akan dipelajarinya sampai dengan membaca blog mahasiswa antropologi dari berbagai kampus di Indonesia.Ternyata jurusan ini memang menarik perhatianku. Sehingga dengan tidak ragu, aku meletakkan jurusan yang kurang diminati ini ke pilihan ke dua. Dan, pilihanku pun  sudah bulat.

Yang ketiga, bicarakan dengan orang yang kamu percaya

Orang yang dipercaya disini maksudnya adalah orang yang mau mendengar dan memberi saran yang membantu, contohnya teman, kakak, guru atau pun orang tua. Saran dari mereka bisa dipertimbangkan jika sesuai dengan minat dan kemampuan. Karena satu hal yang harus kita pahami adalah yang akan menjalani semua proses tadi adalah kita, jadi kitalah yang tau diri sendiri kemampuan yang dimiliki. 
Kalau aku sering meminta pendapat atau sekedar bertanya ke beberapa teman dekat yang benar-benar tau dengan diriku, karena salah satu yang paham dengan kita adalah teman dekat kita sendiri. Mereka juga nggak segan untuk bilang kalau kita kurang cocok disuatu pilihan dan akan memberikan saran lain.

Terakhir, minta izin atau persetujuan orang tua

Nah, ini bagian akhir yang paling penting dan nggak bisa kita hindari yaitu restu orang tua. Nggak jarang kita temukan ada orang tua yang memaksa anaknya masuk di jurusan tertentu yang sebenarnya sama sekali nggak bisa kita ikuti. Bisa jadi orangtua melarang kita memilih sebuah jurusan karena ketidaktahuan mereka dengan jurusan tersebut, tugas kitalah yang memberi tau dan menjelaskannya secara baik-baik.
Aku pernah merasakan hal ini, memang sedih rasanya tapi jika kita yakin bahwa apa yang kita pilih sesuai dan kita akan mampu menjalaninya, kita harus memperjuangkannya. Beri orang tua pengertian bahwa kita mampu bertanggungjawab dengan pilihan yang sudah dipilih. Namun apabila saran dari orang tua mu bisa diterima, tidak ada salahnya menuruti saran orang tua. Intinya, usahakan apa yang kita pilih mendapatkan restu dari orang tua agar dimudahkan jalan kedepannya. Dan yang paling penting diantara semuanya yang sangat tidak boleh dilupakan adalah berdoa kepada Tuhan agar diberikan hasil yang terbaik untuk kita dan meminta agar jalan dan prosesnya dimudahkan, karena hanya Tuhan-lah yang benar-benar tau apa yang terbaik untuk kita.

Nah, teman-teman kalau hal-hal diatas sudah jelas barulah kita punya goals (tujuan) yang jelas sehingga kita memiliki semangat dan kekuatan yang besar. Tujuan dan pilihan kita bisa ditulis dalam buku harian atau planner atau buku yang bersifat pribadi (kalau ada), bisa juga tulis dan tempel di kaca atau dinding kamar yang bisa kita lihat setiap hari, atau yang paling sederhana jadikan wallpaper dan lockscreen smartphone kita supaya teringat terus tujuan dan bersemangat mencapainya.

Untuk persiapan mengikuti ujiannya akan aku tulis di postingan selanjutnya, ditunggu ya teman-teman.


P.S: Bukan bermaksud menggurui, cuma mau bagi pengalaman dan semoga bermanfaat. Kalau teman-teman mau bertanya, silakan temui aku di twitter : @NIDYUUU. Siyaaaa!



Salam hangat,

Nadya a.k.a Nened









0 komentar:

Posting Komentar